Burung Kuntul Kerbau



BURUNG KUNTUL KERBAU



·         Klasifikasi
Kingdom        : Animalia
Phylum           : Chordata
Subphhylum  : Vertebrata
Classis            : Aves
Ordo               :
Ciconiiformes
Familia           :
Ardeidae
Genus             :
Bubulcus
Species           : Bubulcus ibis 


1.      Morfologi
Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) merupakan burung terkecil dari bangsa Kuntul-kuntulan (sekitar 50 cm). Burung ini suka mencari makanan di daerah area persawahan yang baru dibajak atau ditanami. Bentuk tubuhnya lebih ramping daripada Blekok sawah (Ardeola speciosa), meskipun tidak seramping kuntul-kuntul yang lebih besar. Seluruh bulunya berwarna putih, tetapi selama musim kawin, bulu-bulu pada kepala, leher, dan punggung berwarna kuning kerbau.

2. Sistem Gerak 
           Sama halnya dengan burung, burung juga mempunyai rangka dalam. Burung terbang dengan  sayap dan sayap tersebut dikendalikan oleh otot otot yang sangat kuat. Otot otot tersebut melekat pada tulang dada.  Burung memiliki dua otot, dan  sistem yang digunakan yaitu sistem kerja otot yang berlawanan. Pada saat burung mengepakkan sayapnya, bulu bulu akan menutup dan akan membuka ketika sayap terangkat. dengan cara inilah burung mendapatkan kekuatan. Bentuk tubuh pada burung itu ringan dan ramping, sehingga dia mudah unutk terbang dan selain itu burung juga mempunyai kantung udara untuk meringankan tubuhnya. Dan bulu ekornya juga berperan penting dalam membantu burung terbang.


3.Sistem Pencernaan

a. Saluran pencernaan, merupakan saluran memanjang mulai dari mulut dan berakhir pada kloaka. Saluran pencernaan burung terdiri dari mulut (berupa paruh kerongkongan, tembolok, lambung kelen-jar, lambung pengunyah (empedal), usus halus, usus besar dan kloaka (lihat Gambar dibawah).
b. Kelenjar pencernaan, terdiri dari hati dan pankreas. Kelenjar pencer-naan ini menghasilkan getab yang mengandung enzim, yang penting untuk pencernaan secara kimiawi.
Proses pencernaan makanan pada burung                                                              
Makanan burung diambil dengan paruh, terus masuk ke rongga mu-lat. Dalam mulut burung terdapat lidah yang kaku, tetapi tidak dite-mukan gigi. Dan mulut makanan masuk ke kerongkongan, selanjutnya masuk ke dalam tembolok. Pada burung pemakan biji, temboloknya besar, sedang pada burung pemakan ikan atau daging (termasuk serangga) tembolok hanya merupakan pembesaran saluran kerongkongan. Pada tembolok, makanan disimpan untuk sementara. Dari tembolok makanan masuk ke lambung kelenjar. Dari lambung kelenjar makanan menuju ke lambung pengunyah (empedal). Dari empedal, makanan masuk ke usus halus. Usus halus terdiri dari usus duabelas jari, usus kosong dan usus penyerapan. Usus duabe-las jari berbentuk huruf U. Pada lekukannya,terdapat kelenjar pankreas. Sisa makanan yang tidak tercerna membentuk feses (tinja). Tinja akan menuju ke usus besar dan akhirnya keluar lewat kloaka. Kloaka adalah muara dari saluran pencernaan, saluran kencing dan saluran alat perkembangbiakan. Antara usus halus dan usus besar terdapat sepasang usus buntu.


4. Sistem pernapasan
    
Lubang hidung
Terdapat dua lubang hidung yaitu lubang hidung luar dan dalam. Lubang hidung luar terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan berjumlah sepasang. Sedangkan lubang hidung dalam terdapat pada langit-langit rongga mulut.
      Trakea
Trakea tersusun atas tulang rawan yang berbentuk lingkaran. Trakea ini bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Bronkus ini kemudian akan menghubungkan siring dengan paru-paru. Siring memiliki selaput yang akan bergetar dan menghasilkan bunyi jika ada udara yang lewat.
      Paru-paru
Paru-paru terdapat sepasang dan menempel di dinding dada bagian dalam. Paru-paru pada burung dibungkus oleh selaput paru-paru (pleura) dan berhubungan dengan kantong udara. Paru-paru burung tidak memiliki alveoli dan sebagi gantinya adalah pembuluh udara yang disebut parabronki. Saluran udara pada parabronki bercabang-cabang yaitu berupa pembuluh kapiler udara yang letaknya berdampingan dengan kapiler darah.
      Kantung udara
Pada burung terdapat kantong udara. kantong udara pada burung berjumlah 9, antara lain:
  1. 2 buah kantong udara di leher
  2. 1 buah kantong udara di antara tulang selangka 
  3. 2 buah kantong udara di dada depan
  4. 2 buah kantong udara di dada belakang 
  5. 2 buah kantong udara di perut
Kantong udara berfungsi antara lain:  
  1. Untuk bernapas saat terbang; 
  2. Membantu memperkeras suara karena dapat memperbesar ruang siring;
  3. Mencegah kedinginan dengan menyelubungi alat-alat dalam dengan rongga udara; 
  4. Mengurangi panas badan agar tidak banyak yang hilang; 
  5. Pada saat berenang, dapat memperbesar dan memperkecil berat jenis tubuhnya.

5. Sistem Ekskresi  
Alat ekskresi pada burung berupa sepasang ginjal metanefros. Ginjal dihubungkan oleh ureter ke kloaka karena burung tidak mempunyai vesika urinaria. Tabung ginjal burung lebih banyak daripada mamalia karena kecepatan metabolisme burung sangat tinggi. Tiap 1 ml kubik jaringan korteks ginjal burung mengandung 100 sampai dengan 500 tabung ginjal. Tabung ginjal ini membentuk tabung henle kecil. 

Air dalam tubuh disimpan melalui reabsorpsi di tubulus. Di dalam kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah jumlah air dalam tubuh. Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan lewat kloaka sebagai Kristal putih yang bercampur feses. 

Khusus pada burung laut, misalnya camar, selain mengekskresikan asam urat juga mengekskresikan garam. Hal ini disebabkan karena burung laut meminum air garam dan makan ikan laut yang banyak mengandung garam. Burung laut memiliki kelenjar pengekskresi garam di atas mata. Larutan garam mengalir ke rongga hidung kemudian keluar lewat neres luar dan akhirnya garam menetes dari ujung paruh.


6. Sistem Sirkulasi
 Pada sistem sirkulasi darah tertutup, darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh melalui pembuluh. Jantung memompa darah ke seluruh jaringan tubuh melalui pembuluh dan kembali ke jantung juga melalui pembuluh.

Alat-alat yang menyusun sistem sirkulasi darah tertutup sudah lengkap, yaitu terdiri atas jantung sebagai alat pemompa darah, pembuluh aorta, pembuluh arteri, pembuluh vena, pembuluh kapiler, plasma, dan sel darah, serta jaringan tubuh yang dialirinya.
Perhatikan Gambar 5.21. Alat sirkulasi darah berupa jantung yang terdiri dari 4 ruang dengan sekat sempurna, arteri dan vena. Sistem sirkulasi darah burung / Aves sama dengan sirkulasi darah pada manusia.Darah dari vena kava masuk ke atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah dari paru-paru kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonalis, lalu menuju ventrikel kiri. Di ventrikel kiri darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta.

7.Sistem Koordinasi Pada Burung
       Sistem Koordinasi merupakan sistem saraf (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan atau sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Susunan saraf pada burung serupa dengan susunan saraf pada manusia dan hewan menyusui.Segala kegiatan saraf di atur oleh susunan saraf pusat.
Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum belakang.Otak burung juga terdiri atas empat bagian ,otak besar,otak tengah,otak kecil dan sum-sum lanjutan.Selain otak kecil maka otak besar pada burung juga bisa tumbuh dengan baik.Otak besar burung berbeda dengan otak besar pada manusia.Permukaan otak besar pada burung tidak berlipat-lipat,sehingga jumlah neuron padda burung berkembang dengan membentuk dua gelembung.Perkembangan ini berhubungan dengan fungsi penglihatanya.
Otak kecil pada burung mempunyai lipatan-lipatan yang memperluas permukaan sehingga dapat menampung sejumlah neuron yang cukup banyak.Perkembangan Otak kecil ini berguna bagi pengaturan keseimbangan burung di waktu terbang.


8. Sistem Reproduksi



a.   Sistem
Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya
licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada
musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
b.   Genitalia Jantan
Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan
epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung
kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah
gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus
aferen berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai
duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimisyang kecil
kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan
ureter ketika masuk kloaka.
·
Sistem
Genitalia Betina
  a.Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri,
dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
  b. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya
panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi
menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian
terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh
fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin,
selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar.
Uterus atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.

Komentar

Postingan Populer